Text
Histomorfometri Ginjal Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) Strain Sprague Dawley Setelah Pemberian Doksisiklin dan Ekstrak Etanol Bunga Telang (Clitoria ternatea L.)
Doksisiklin merupakan antibiotik yang digunakan untuk mengatasi infeksi.
Doksisiklin dengan dosis berlebih dapat menimbulkan radikal bebas yang mampu
menyebabkan toksik bagi tubuh. Bunga telang (Clitoria ternatea L.) merupakan
tanaman yang mengandung senyawa antioksidan, seperti flavonoid, antosianin,
asam fenolik, prosianidin, dan flavonol glikosida. Antioksidan yang terkandung di
dalam bunga telang berfungsi dalam menetralisir radikal bebas dalam tubuh. Tujuan
dari penelitian ini, yaitu menganalisis histomorfometri ginjal tikus putih (Rattus
norvegicus L.) strain Sprague Dawley setelah pemberian doksisiklin dan ekstrak
etanol bunga telang (Clitoria ternatea L.). Tikus diaklimatisasi selama 1 minggu
dan diberi perlakuan selama 2 minggu. Kelompok perlakuan yang diujikan pada
penelitian ini, yaitu P0 (1 mL aquades), P1 (1 mL larutan doksisiklin), P2 (1 mL
larutan ekstrak etanol bunga telang), P3 (1 mL larutan doksisiklin dan 1 mL larutan
ekstrak etanol bunga telang). Hasil uji ANOVA satu arah menunjukkan bahwa hasil
berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap diameter glomerulus, jarak ruang kapsula
Bowman, tebal epitel tubulus kontortus distal, tebal epitel tubulus kontortus
proksimal, bobot ginjal, dan konsumsi air minum pada tikus setelah perlakuan.
Kesimpulan dari penelitian ini, yaitu pemberian doksisiklin dan ekstrak etanol
bunga telang tidak memberikan dampak negatif pada struktur histologi ginjal tikus
putih.
Kata kunci: Flavonoid, glomerulus, kapsula Bowman, ROS, tubulus.
2006B2025 | 2006 B 2025 | Perpustakaan FSM Undip | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain