Text
Efektifitas Tanaman Kayu Apu (Pistia stratiotes L.) dan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) untuk Fitoremediasi Limbah Rumah Tangga di Sungai Pengabuan Kelurahan Tungkal II, Kecamatan Tungkal Ilir, Kab. Tanjung Jabung Barat, Jambi
Kelurahan Tungkal II merupakan salah satu kelurahan dengan jumlah penduduk
tertinggi, yang berada di Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat,
Jambi. Air limbah yang berasal dari kegiatan rumah tangga dapat mempengaruhi
kualitas sungai karena bahan organiknya dapat mempengaruhi jumlah oksigen dalam
ekosistem perairan. Perbaikan kualitas air yang tercemar limbah dapat dilakukan
dengan fitoremediasi menggunakan tanaman air yaitu kayu apu (Pistia stratiotes) dan
eceng gondok (Eichhornia crassipes). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan
mengkaji pengaruh jenis dan kerapatan tanaman terhadap kualitar air; untuk
menganalisis efektifitas penyerapan limbah rumah tangga dari jenis tanaman yang
berbeda dan untuk mengetahui respon tanaman yang meliputi perubahan morfologi dan
berat basah tanaman. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari–Februari 2023 di
Kelurahan Tungkal II. Stasiun pengambilan sampel ditentukan dengan metode
purposive sampling. Parameter kualitas air yang diuji adalah salinitas, pH, BOD, COD,
DO, TSS dan ammonia. Pengujian parameter dilakukan pada hari ke 0 dan 21 di
Laboratorium PT. Jambi Lestari Internasional. Selain itu untuk melihat pengaruh
limbah terhadap tanaman dilakukan pengamatan perubahan morfologi dan berat basah
tanaman pada hari ke 0, 7, 14, dan 21. Hasil pengamatan dan pengukuran dianalisis
dengan metode deskriptif kualitatif. Penelitian menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan 2 faktor yaitu jenis tanaman dan kerapatan tanaman. Hasil
penelitian menunjukkan jenis dan kerapatan tanaman tidak memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap kualitas air sungai yang tercemar limbah rumah tangga. Tanaman
kayu apu efektif dalam menurunkan BOD dan COD pada kerapatan 9 individu (K3).
Kayu apu juga efektif dalam menurunkan DO dan ammonia pada kerapatan 3 individu
(K1). Perubahan morfologi tanaman kayu apu dan eceng gondok pada minggu ketiga
yang ditandai dengan daun menguning kecoklatan, batang mengkerut dan beberapa
tanaman mulai mati
Kata kunci: efektifitas, limbah rumah tangga, tanaman kayu apu, eceng gondok,
fitoremediasi.
149S2BIO2025 | 149 S2BIO 2025 | Perpustakaan FSM Undip | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain