Text
Sintesis Karbon Aktif dengan Pengarah Pori Surfaktan Benzalkonium Klorida (BKC) dan Asam Palmitat untuk Adsorpsi Zat Warna Rhodamin-B
Peningkatan industri tekstil secara signifikan memiliki dampak positif bagi
bidang ekonomi dan sosial budaya. Namun apabila pengolahan limbah industri
tersebut tidak dapat ditangani dengan baik dapat berdampak negatif bagi
pencemaran air. Sebuah zat berbahaya yang terdapat dalam limbah tekstil secara
umum adalah zat warna rhodamin-B. Ada beberapa cara untuk mengolah limbah
zat warna rhodamin-B, salah satunya menggunakan metode adsorpsi. Karbon aktif
menjadi salah satu produk yang spaling umum digunakan untuk penyerapan zat
warna. Namun karena ukuran pori karbon aktif relatif kecil maka dalam penelitian
ini ditambahkan surfaktan benzalkonium klorida (BKC) sebagai pengarah pori yang
bertujuan memperlebar ukuran luas dari permukaan produk karbon aktif. Sehingga,
riset ini bertujuan menghasilkan karbon aktif dengan pengarah pori surfaktan BKC
dan asam palmitat untuk adsorpsi zat warna rhodamin-b.
Penelitian ini dilakukan melalui empat tahap yaitu impregnasi surfaktan
BKC dan asam palmitat ke dalam karbon aktif, kalsinasi pada suhu 450oC,
karakterisasi, dan adsorpsi. Penambahan larutan surfaktan BKC dengan variasi
konsentrasi 0; 0,5; 1; 1,5; dan 2,5%, dilakukan dengan pengadukan selama 24 jam.
Penambahan asam palmitat ke dalam karbon aktif dan BKC dilakukan dengan
pengadukan selama 48 jam. Hasil sintesis tersebut dilakukan pencucian dengan
akuades, penyaringan, pengeringan padatan dalam oven dengan suhu 105oC, serta
penggerusan. Sampel tersebut dikalsinasi di suhu 450oC selama 120 menit.
Sehingga diperoleh adsorben karbon aktif sintesis BKC (KASiB). Adsorpsi
rhodamin-B pada KASiB dilakukan dengan variasi konsentrasi rhodamin-B dengan
variasi konsentrasi 3, 5, 7, 10, dan 15 ppm serta variasi waktu kontak 5, 10, 30, 60,
120, 1440 menit. Hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan fourier transform
infrared spectroscopy (FTIR) dan gas sorption analyzer (GSA) untuk menentukan
gugus fungsi dan ukuran pori.
Keberhasilan sintesis ditunjukkan dari data hasil uji GSA diperoleh bahwa
karbon aktif dengan aktivator surfaktan BKC memiliki luas permukaan 14,495 m²/g
yang jauh lebih besar dari sebelum dikalsinasi yaitu 0,357 m2/g. Hal ini sesuai
dengan kenaikan adsorpsi rhodamin-B pada KASiB yaitu 77,733% lebih tinggi dari
KASiB tanpa kalsinasi sebesar 5,687%. Selain itu, efisiensi adsorpsi rhodamin-B
pada karbon aktif setelah dikalsinasi yaitu 94,159%. Efisiensi adsorpsi rhodamin-b
optimum pada konsentrasi 10 mg/L dengan waktu kontak 24 jam.
Kata kunci : Karbon aktif, BKC, adsorpsi, Rhodamin B
22082024 | 2208 C 2024 | Perpustakaan FSM Undip | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain