Text
Profil LC MS Senyawa Metabolit Sekunder Produk Fermentasi Solid State Tanaman Meniran (Phyllanthus urinaria) Dengan Aspergillus niger Dan Bioaktivitasnya
Biokonversi merupakan strategi yang sangat menjanjikan dalam produksi
senyawa bioaktif di bidang kimia mengingat ramah lingkungan dan memiliki
produk yang minim efek samping, sehingga menjadi penting dalam
pengembangan obat. Biokonversi adalah proses pengubahan senyawa alami
menjadi senyawa bioaktif baru oleh mikroorganisme atau enzim murni. Salah satu
sumbangan peningkatan bioaktivitas melalui penguraian dinding sel tanaman yang
membebaskan senyawa aktif yang masih terikat. Biokonversi melalui fermentasi
solid state telah banyak dilakukan pada tanaman herbal. Meniran atau Phyllanthus
urinaria merupakan salah satu tanaman herbal yang kaya polifenol seperti lignan,
tanin, flavonoid, fenolat, terpenoid, dan berbagai metabolit sekunder lainnya.
Tanaman ini dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan, antikanker, antiinflamasi,
antidiabetes, antivirus dan antimikroba. Penelitian ini berfokus pada biokonversi
tanaman meniran melalui fermentasi solid-state menggunakan Aspergillus niger
yang belum pernah dilaporkan.
Penelitian ini melibatkan tiga tahap utama, yakni studi kondisi fermentasi,
analisis kandungan metabolit sekunder, dan uji bioaktivitas. Studi kondisi
fermentasi mencakup periode fermentasi selama tiga hari, ekstraksi produk
fermentasi setiap 24 jam, serta penentuan total fenolik dan total flavonoid.
Analisis pada produk fermentasi fase logaritmik melibatkan penapisan fitokimia
dan LC-MS, disertai penentuan total kadar fenolat dan flavonoid pada produk
fermentasi terpilih. Uji bioaktivitas dilakukan pada produk fermentasi dengan
kandungan total fenolik tertinggi, mencakup uji antioksidan menggunakan metode
peredaman DPPH, uji antiglikasi menggunakan metode spektrofotometri
fluoresens, dan uji antiaggregasi menggunakan metode turbidimetri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa fase logaritmik fermentasi
menggunakan Aspergillus niger pada media meniran (Phyllanthus urinaria)
terjadi di jam ke-24 hingga ke-48, dan total fenolat tertinggi terjadi pada jam ke-
48. Penapisan fitokimia terhadap produk fermentasi jam ke-24 dan jam ke-48
positif terhadap senyawa fenolat, tanin, flavonoid, saponin, dan terpenoid namun
negatif alkaloid. Semua tes ini memiliki kesamaan hasil dengan produk nonfermentasi, kecuali tes terhadap saponin. Dugaan adanya biokonversi telah dapat
dibuktikan melalui data-data LC-MS. Aktivitas antioksidan produk fermentasi 48
jam lebih rendah 16% daripada produk non-fermentasi, tetapi aktivitas antiglikasi
dan antiaggregasi meningkat masing-masing sebesar 9% dan 104%.
Kata kunci: antiaggregasi, antiglikasi, antioksidan, Aspergillus niger, biokonversi,
Phyllanthus urinaria
027S2KIM2024 | 027 S2KIM 2024 | Perpustakaan FSM Undip | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain