Text
Perbaikan Luka Eksisi pada Integumen Tikus Wistar Hiperglikemia Induksi Streptozotocin setelah Pemberian Salep Ekstrak Etanol Daun Binahong Terenkapsulasi Nanokitosan
Penyembuhan luka pada penderita hiperglikemia masih menjadi tantangan dalam
dunia medis. Berbagai penelitian ekstrak daun binahong melaporkan bahwa ekstrak
tersebut mengandung senyawa bioaktif yang bersifat sebagai antibakteri,
antioksidan, antiinflamasi, dan analgesik yang mampu mendukung proses
penyembuhan luka. Namun, senyawa bioaktif bersifat rentan oksidasi di
lingkungan. Nanoenkapsulasi ekstrak daun binahong dapat mengatasi kendala
tersebut dan mengoptimalkan penghantaran obat ke jaringan target. Penelitian ini
bertujuan menganalisis pengaruh salep ekstrak binahong terenkapsulasi
nanokitosan terhadap persentase penyembuhan luka, angiogenesis, kepadatan
kolagen, dan ketebalan epitel. Penelitian ini menggunakan tikus hiperglikemia
induksi streptozotocin 80 mg/kg yang dilukai pada area punggung. Tikus dibagi
menjadi 5 kelompok yaitu P0 (pencucian NaCl 0,9%), P1 (pemberian povidone
iodine 10%), P2 (pemberian salep EBTN 10%), P3 (pemberian salep EBTN 20%),
P4 (pemberian salep EBTN 30%). Skrining fitokimia ekstrak etanol daun binahong
menunjukkan hasil positif terhadap flavonoid, alkaloid, saponin, dan tanin. Hasil
karakterisasi ukuran partikel EBTN yaitu 169 nm dengan distribusi ukuran 0,2 dan
nilai zeta potensial terukur -40,2 mV. Salep EBTN 30% memberi hasil persentase
penyembuhan luka yang baik. Pengamatan mikroskopis terhadap fase proliferasi
jaringan luka yang diberi salep EBTN 30% menunjukkan peningkatan jumlah
pembuluh darah, serat kolagen yang padat, dan reepitelisasi yang optimal. Salep
EBTN 30% berpotensi secara signifikan dalam penyembuhan luka yang
ditunjukkan dengan hasil fase proliferasi jaringan yang optimal.
Kata kunci : hiperglikemia, nanoenkapulasi, binahong, penyembuhan luka
1826 B 2024 | 1826 B 2024 | Perpustakaan FSM Undip | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain