Text
Enkapsulasi Vitamin C Dalam Liposom dari Fosfolipida Wijen Sebagai Pakan Fungsional Larva Kepiting Bakau (Scylla Serrata) dan Pendekatan Secara In Silico
Kepiting Kepiting bakau (S.serrata) adalah komoditas akuakultur yang
bernilai ekonomis tinggi dan berpotensial untuk dikembangkan, tetapi produksi
penangkaran populasi alami membutuhkan waktu yang lama sehingga kurangnya
ketersediaan benih. Penelitian ini ditujukan untuk menunjang pertumbuhan sintasan
larva dengan memberikan pakan alami yang dimodifikasi serta mampu diproduksi
skala besar, sehingga dapat mengetahui pengaruh pemberian pakan fungsional
berisi vitamin C yang dienkapsulasi dalam liposom yang terbentuk dari fosfolipida
wijen terhadap larva kepiting bakau. Selain itu, dilakukan pula studi interaksi
komponen yang terkandung dalam pakan larva kepiting bakau. Dilakukan beberapa
metode diawali isolasi fosfolipida dari wijen, kemudian enkapsulasi vitamin C
dalam liposom wijen dengan metode lapis tipis, hidrasi lapis tipis, dan sonikasi.
Selanjutnya dilakukan untuk mengetahui interaksi antarmolekul, metodenya adalah
molecular dynamics serta molecular docking. Hasil efisiensi enkapsulasi liposom
dari wijen dengan vitamin C sebesar 49-81%. Vitamin C menunjukkan bahwa
selama penyimpanan 8 hari, vitamin C terlepas dari liposom. Pemberian pakan
fungsional ini memberikan dampak positif pada pertumbuhan larva kepiting bakau
dari stadia zoea menuju stadia megalopa. Hasil interaksi antarmolekul
menggunakan pendekatan in silico menghasilkan R1L1…L2 terbentuk dari ikatan
hydrogen yang lemah.
Keyword : kepiting bakau, liposom, molecular docking, molecular dynamics, pakan
fungsional
2158C2023 | 2158 C 2023 | Perpustakaan FSM Undip | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain