Text
Sintesis Komposit Polieugenol‒Gom Arab/Grafena Oksida sebagai Pelapis Antikorosi pada Logam Tembaga
Korosi pada logam menjadi peristiwa yang tidak dapat dihindari dalam
kehidupan sehari-hari. Timbulnya korosi dapat disebabkan oleh adanya interaksi
elektrokimia logam dengan lingkungan, seperti air laut yang bertindak sebagai
elektrolit. Akibatnya, struktur logam dapat terkikis sehingga menyebabkan
kegagalan ataupun kebocoran suatu konstruksi. Salah satu cara untuk mengatasi
peristiwa korosi yaitu dengan pelapisan. Permukaan logam dilapisi dengan material
yang dapat menghalangi faktor-faktor penyebab korosi pada logam secara fisik.
Pemanfaatan komposit polimer berbasis grafena oksida sedang menjadi tren, karena
kemampuan grafena oksida sebagai pengisi (filler) dalam matriks polimer.
Penggabungan polimer berupa polieugenol dan polimer alami gom arab dilakukan
untuk meningkatkan sifat mekanik matriks material komposit. Tujuan penelitian
ini, yaitu untuk mensintesis komposit polieugenol-gom arab/grafena oksida dan
mendapatkan data hasil pengujian korosi dari logam tembaga yang terlapis
komposit polieugenol-gom arab/grafena oksida.
Penelitian ini mensintesis polieugenol melalui proses polimerisasi adisi
katonik. Hasil polieugenol yang diperoleh dikarakterisasi dengan FTIR dan diuji
berat molekul dengan viskometer Ubbelohde. Grafena oksida disintesis
menggunakan metode Hummer’s, kemudian dikarakterisasi dengan FTIR dan
XRD. Komposit polieugenol-gom arab/grafena oksida disintesis melalui metode
solution mixing dan diaplikasikan pada logam melalui metode drop casting.
Morfologi permukaan lapisan polieugenol-gom arab/grafena oksida dilihat melalui
SEM, serta identifikasi produk korosi pada permukaan pelapis dengan XRD.
Kinerja pelapis antikorosi komposit polieugenol-gom arab/grafena oksida diukur
dengan alat potensiostat.
Polieugenol berhasil disintesis dengan hasil rendemen sebesar 99,37% dan
derajat polimerisasi sebesar 65 monomer. Pada uji kelarutan yang dilakukan,
polieugenol tidak larut dalam akuades, namun larut sempurna pada aseton, DMSO,
kloroform, metanol, etanol, dan tetrahidrofuran. Grafena oksida berhasil disintesis
yang dibuktikan dengan adanya penambahan gugus pada hasil FTIR dan pergeseran
sudut difraksi pada hasil XRD. Berdasarkan data perhitungan laju korosi yang
diperoleh, disimpulkan bahwa efisiensi perlindungan korosi tertinggi diraih pada
komposisi komposit dengan 1,25% berat grafena oksida terhadap matriks polimer
(polieugenol-gom arab), yaitu sebesar 4,5 × 10-5 mm/year. Tidak terdapat kerusakan
berlebih pada hasil analisis morfologi permukaan lapisan polieugenol-gom
arab/grafena oksida. Produk korosi tidak terbentuk pada lapisan polieugenol-gom
arab/grafena oksida berdasarkan hasil XRD. Pelapis antikorosi berbahan komposit
polieugenol-gom arab/grafena oksida bersifat hidrofobik dilihat dari sudut kontak
yang diperoleh sebesar 93,63o.
Kata kunci: polieugenol, gom arab, grafena oksida, antikorosi, tembaga
2112C2023 | 2112 C 2023 | Perpustakaan FSM Undip | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain