Text
Induksi Bakteri Asal Tanaman Ekosistem Salin-Kering Untuk Meningkatkan Toleransi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Cekaman Abiotik
Peningkatan arus pemanasan global sangat berdampak pada naiknya cekaman
abiotik khususnya cekaman kekeringan dan salinitas. Cekaman tersebut berdampak
buruk pada penurunan produktivitas tanaman pertanian, termasuk sektor pertanian
bawang merah di Indonesia. Pemanfaatan bakteri rhizosfer dan endofit indigenous
tanaman yang tumbuh pada daerah tercekam berpotensi mempertahankan toleransi
tanaman pada kondisi serupa. Nusa Tenggara Timur adalah salah satu wilayah
Indonesia yang dilaporkan 95% lahannya adalah lahan tercekam salinitas dan
kekeringan, namun ditumbuhi beragam tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui potensi dan efektifitas bakteri endofit serta rhizosfer asal tanaman
ekosistem salin-kering NTT dalam meningkatkan toleransi tanaman bawang merah
terhadap kondisi cekaman salin dan kering. Penelitian ini dilakukan menggunakan
rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan konsentrasi salinitas dan
kekeringan dan 5 sampel bakteri dengan 3 pengulangan. Parameter yang diamati
adalah panjang akar, panjang tajuk, bobot basah, dan bobot kering tanaman. Data
dianalisis dengan analisis varian (ANOVA) dan apabila ada perbedaan antar
perlakuan dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
aplikasi bakteri tunggal dan konsorsium secara in vitro berpengaruh nyata terhadap
pertumbuhan akar dan tajuk tanaman bawang merah namun tidak berpengaruh
nyata terhadap pertambahan bobot basah dan bobot kering pada cekaman
kekeringan. Pada tingkat kekeringan 10% (poly-ethylene glycol) PEG isolat
B5.18_3 menghasilakan nilai tertinggi yang sebesar 2.51 cm sedangkan kontrol
hanya 1.34 cm. Pada tingkat kekeringan 20% PEG isolat R1.8_2 menghasilkan nilai
tertinggi sebesar 2.28 cm sedangkan kontrol hanya 0.93cm. Pada kondisi salin kadar
150 mM, hanya inokulasi konsorsium bakteri yang berpengaruh nyata terhadap
pertumbuhan tajuk tanaman dengan hasil tertinggi oleh konsorsium B5.18 sebesar
4.82 cm. Pada kondisi salin pemanjangan akar, pertambahan bobot basah dan
pertambahan bobot kering tanaman tidak berpengaruh nyata.
Kata Kunci: Bakteri endofit, Bakteri rhizosfer, cekaman salinitas, cekaman
kekeringan, Bawang merah
095B.TEK2023 | 095 B.TEK 2023 | Perpustakaan FSM Undip | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain