Text
Studi Spektra UV-Vis Total Flavonoid Dari Beberapa Tanaman Obat Tradisional Indonesia
Manfaat dan keamanan dari obat tradisional sangat dipengaruhi oleh
keberadaan dan jumlah senyawa aktif yang terkandung di dalamnya. Farmakope
Herbal Indonesia (FHI) telah menetapkan analisis total flavonoid sebagai salah satu
parameter uji kandungan senyawa aktif dalam obat tradisonal. Dalam FHI, telah
ada 59 tanaman yang dianalisis total flavonoidnya, menggunakan pereaksi AlCl3
dan dideteksi dengan metode spektrofotometri ultraviolet-visible (UV-Vis).
Penggunaan standar yang berbeda-beda dalam FHI menyebabkan masyarakat sulit
membandingkan urutan kandungan flavonoid terbanyak dalam suatu bahan ekstrak.
Dalam penelitian ini telah dilakukan analisis total flavonoid terhadap lima tanaman
obat yakni katuk (Sauropus androgynus), kenikir (Cosmos caudatus), meniran
(Phyllanthus niruri), seledri (Apium graveolens), sirih (Piper betle) dengan
menggunakan satu standar senyawa aktif, yakni kuersetin. Studi mengenai
perubahan spektrum akibat penambahan pereaksi AlCl3 juga akan dipelajari pada
penelitian ini. Semua tanaman diperoleh dari toko simplisia di Yogyakarta.
Ekstraksi semua sampel tanaman dilakukan dengan cara maserasi menggunakan
pelarut etanol 96%. Uji keberadaan senyawa bioaktif terhadap ekstrak dilakukan
terhadap bahan aktif flavonoid. Ekstrak tanaman sampel sebelum dan setelah
penambahan AlCl3 dianalisis mengggunakan Spektrofotometri UV-Vis dengan
konsentrasi yang sama sebesar 200 ppm pada panjang gelombang 200-800. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kelima tanaman target mempunyai rendemen
ekstrak dan parameter fisik sesuai Farmakope Herbal Indonesia. Uji skrining
fitokimia ekstrak semua sampel yang digunakan dalam penelitian juga positif
terhadap flavonoid. Analisis spektrum UV-Vis kelima ekstrak menunjukkan
puncak khas yang diduga flavonoid pada daerah 266-279 nm (sistem benzoil) dan
330-370 nm (sistem sinamoil). Ekstrak etanolat daun katuk, kenikir, meniran, sirih
menunjukkan puncak serapan di daerah 415-440 nm setelah penambahan AlCl3,
mengindikasikan terjadinya reaksi kompleks antara senyawa flavonoidalumunium. Spektrum ekstrak etanolat dari kenikir, sirih, meniran identik dengan
senyawa rutin, ekstrak katuk identik kuersetin, dan ekstrak sirih diduga sebagai
apigenin. Nilai total flavonoid ekstrak etanolat daun kenikir, daun sirih, daun
meniran, daun katuk, dan daun seledri berturut-turut adalah sebesar 55,250; 43,478;
37,072; 29,501; dan 10,449 mg QE/g ekstrak. Urutan harga total flavonoid ini tidak
sama dengan urutan yang tercantum dalam FHI.
Kata kunci: spektrofotometri UV-Vis, obat tradisional, total flavonoid
2103C2023 | 2103 C 2023 | Perpustakaan FSM Undip | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain