Text
Keanekaragaman Eukariota pada Ekosistem Mangrove di Desa Bedono, Kabupaten Demak, Jawa Tengah dengan Pendekatan Environmental DNA (eDNA)
Ekosistem mangrove memiliki keanekaragaman hayati yang beragam dan memiliki
produktivitas yang tinggi sebagai penyedia makanan bagi organisme yang hidup di
dalamnya. Organisme yang bertahan hidup di ekosistem mangrove memiliki
toleransi yang tinggi terhadap perubahan lingkungan yang ekstrim. DNA
lingkungan atau Environmental DNA (eDNA) merupakan suatu metode yang
digunakan dengan mengisolasi DNA dari lingkungan untuk mengetahui
keanekaragaman dari lingkungan tersebut tanpa kontak langsung dengan organisme
target. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji keanekaragaman eukariota di
Morosari (M1) dan Bedono (B2) dengan menggunakan eDNA sedimen. Sampel
sedimen dari ekosistem mangrove diambil dan diekstraksi untuk nantinya dilakukan
sekuensing menggunakan penanda genetik COI menggunakan pendekatan Next
Generation Sequencing (NGS) dengan mesin Illumina. Hasil sekuensing akan
dianalisis menggunakan Galaxy online platform dan R Studio. Pada penelitian ini,
didapatkan 21.788 sekuen DNA (reads) yang sesuai dengan 91 Amplicon Sequence
Variants (ASV) yang termasuk dalam domain Eukariota di Morosari dan Bedono .
Di Morosari ditemukan 40 famili dan di Bedono terdeteksi 46 famili eukariota
dengan 6 famili yang sama di kedua lokasi. Hasil perhitungan menunjukan indeks
keanekaragaman Morosari (H’) 2,97 dan Bedono (H’) 4,27, indeks kemerataan
Morosari (E) 0,66 dan Bedono (E) 0,82, indeks dominansi Morosari (C) 0,2 dan
Bedono (C) 0,1 yang mengindikasikan ekosistem yang stabil. Keanekaragaman
eukariota dipengaruhi oleh faktor antropogenik serta pemuatan air pada lokasi
sampling. Pendekatan eDNA dapat digunakan untuk kajian biodiversitas di tingkat
spesies maupun ekosistem.
Kata kunci: Penanda COI, eDNA, Eukariota, Mangrove, Keanekaragaman.
1784B2023 | 1784 B 2023 | Perpustakaan FSM Undip | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain