Text
Histomorfometri Arteri Koronaria dan Aorta Hewan Model Resistensi Insulin Pasca Pemberian Serbuk Kunyit dan Telur Puyuh
Resistensi insulin merupakan awal dari prediabetes, yang menyebabkan absorbsi
glukosa oleh sel menurun. Tubuh melakukan glukoneogenesis untuk
mempertahankan kadar glukosa darah agar tetap normal. Glukoneogenesis yang
terus menerus menyebabkan hiperglikemia yang beresiko aterosklerosis. Serbuk
kunyit mengandung kurkumin, asam askorbat, kuersetin, β-karoten, arabinosa, bis
demethoksikurkumin, demethoksikurkumin, asam kafeat, asam sinamat,
letestuianin A, dan calebin A yang berpotensi sebagai antioksidan.. Telur puyuh
tinggi HDL dan β-karoten berperan dalam jalur balik transportasi kolesterol dan
antiinflamasi. Penelitian bertujuan untuk menganalisis pengaruh serbuk kunyit dan
telur puyuh terhadap histomorfometri arteri koronaria dan aorta hewan model
resistensi insulin. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5
perlakuan dan 8 ulangan. Langkah kerja penelitian yaitu aklimasi hewan model,
penyiapan tikus resistensi insulin, pemeliharaan puyuh dan produksi telur,
pemberian perlakuan terhadap hewan model, pembuatan preparat histomorfometri
dengan metode parafin, dan analisis data menggunakan uji ANOVA yang
dilanjutkan uji Duncan. Hasil penelitian didapatkan bahwa D1 menunjukkan
berbeda signifikan terhadap D0, D2, D3, dan D4. Serbuk kunyit dan telur puyuh
mampu mengurangi plak pada arteri koronaria dan sel busa pada aorta. Serbuk
kunyit memiliki efek antioksidan, sedangkan telur puyuh memiliki kandungan HDL
yang tinggi dan β-karoten. Kesimpulan penelitian yaitu pemberian serbuk kunyit
dan telur puyuh efektif dalam memperbaiki status resistensi insulin.
Kata Kunci : Aterosklerosis, Resistensi insulin, Serbuk Kunyit, Telur puyuh
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain