Text
Fermentasi Bioetanol dari Limbah Kulit Biji Mangga (Mangifera indica L.) Menggunakan Ragi Roti Melalui Proses Hidrolisis Asam
Bioetanol merupakan energi alternatif yang dapat dihasilkan melalui proses
fermentasi karbohidrat dengan bantuan mikroorganisme. Kulit biji manga
berpotensi menjadi bahan baku pembuatan bioetanol karena mengandung
lignoselulosa. Konversi bahan lignoselulosa menjadi bioetanol memerlukan proses
pretreatment meliputi delignifikasi dan hidrolisis. Proses hidrolisis sangat penting
dalam pembuatan bioetanol untuk memecah lignoselulosa menjadi monomer gula
sederhana agar dapat difermentasi menjadi etanol oleh khamir. Hidrolisis dapat
dilakukan menggunakan katalis asam untuk meningkatkan konsentrasi gula reduksi
yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan konsentrasi
katalis asam yang menghasilkan konsentrasi gula reduksi tertinggi serta mengetahui
konsentrasi bioetanol yang dihasilkan. Metode penelitian ini meliputi persiapan
bahan baku, hidrolisis menggunakan katalis H2SO4 dan HCl dengan variasi
konsentrasi 1%, 2%, 3%, 4%, 5% dan pengukuran gula reduksi menggunakan
metode DNS (Dinitrosalicylic Acid). Inokulum yang digunakan adalah khamir
Saccharomyces cerevisiae dari ragi roti dan fermentasi dilakukan selama 72 jam.
Bioetanol dianalisis menggunakan HPLC (High Performance Liquid
Chromatography) pada akhir inkubasi. Penelitian ini menggunakan Rancangan
Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan analisis data menggunakan uji Two Way
ANOVA dan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi gula
reduksi tertinggi dihasilkan oleh katalis HCl 3% sebesar 32,6 mg/mL dan rata-rata
konsentrasi bioetanol yang dihasilkan sebesar 19,69%.
Kata kunci: Bioetanol, Kulit Biji Mangga, Hidrolisis Asam, Saccharomyces
cerevisiae.
1601B2022 | 1601 B 2022 | Perpustakaan FSM Undip | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain