Text
Analisis Perbandingan Adsorpsi Karbon Aktif Daun Pepaya Antara Sebelum Diekstraksi Dan Setelah Diekstraksi Dengan Air
Karbon aktif merupakan material amorf yang dibuat dari bahan-bahan yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan atau hewan. Salah satu bahan dari tumbuhan yang
dapat dikonversi menjadi karbon aktif adalah daun papaya. Berdasarkan skrining
fitokimia, metabolit sekunder daun pepaya terdiri dari asam fenolat, alkaloid,
saponin, triterpenoid, flavonoid, dan tanin. Struktur molekul beberapa jenis
metabolit sekunder ini memiliki gugus fungsi karbonil (C=O), hidroksil (OH), ester
(O=C-OH), dan amina (NH2) yang mungkin berperan penting dalam proses
adsorpsi, termasuk berinteraksi dengan molekul adsorbat yaitu lemon yellow.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kemampuan adsorbsi karbon
aktif daun papaya antara yang belum dan yang sudah diambil metabolit
sekundernya. Penelitian dimulai dengan ekstraksi daun papaya, pembuatan karbon
aktif daun pepaya sebelum dan setelah ekstraksi, analisis gugus fungsi
menggunakan Fourier Transformed Infrared Spectroscopy (FTIR), dan uji adsorpsi
karbon aktif yang diperoleh terhadap lemon yellow 95 %, dengan variasi waktu
adsorpsi 3, 24 dan 48 jam. Hasil analisis FTIR menunjukkan bahwa struktur
molekul penyusun kedua jenis produk karbon aktif daun pepaya memiliki ikatan OH, C-H, C=C ulur aromatik, C-H tekuk, C-O ulur. Karbon aktif sebelum ekstraksi
memiliki ikatan O-H lebih banyak dibanding yang telah diekstraksi. Hasil uji
adsorpsi menunujukkan bahwa karbon aktif sebelum esktraksi memiliki
kemampuan menjerap lemon yellow terbaik, yakni sekitar 63,69% selama 3 jam.
Sementara itu, kemampuan menjerap lemon yellow karbon aktif yang diproduksi
dari daun papaya setelah ekstraksi hanya sekitar 50,57% selama 3 jam.
Kata kunci: Daun pepaya, karbon aktif, lemon yellow, ekstraksi dengan air, FTIR.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain