Text
Profil Agregasi Struktur Swarakit Fosfolipida dengan Penambahan Kolesterol, Kurkumin, dan Vitamin C Berdasarkan Simulasi Dinamika Molekuler Berbasis Coarse-Grained
Kurkumin dan vitamin C bermanfaat bagi tubuh, namun keduanya memiliki
kelemahan tersendiri yaitu kurkumin sukar larut dalam air dan bioavailabilitasnya
rendah sedangkan vitamin C yang mudah larut dalam air bersifat mudah
terdegradasi oleh suhu, oksigen, cahaya, dan pH. Liposom yang merupakan struktur
swarakit fosfolipida dikenal sebagai sistem penghantaran bahan aktif yang mampu
mengenkapsulasi dan menghantarkan bahan aktif dengan kelemahan tertentu ke
situs tubuh yang dituju. Liposom mampu meningkatkan bioavailabilitas dan
kelarutan kurkumin serta kestabilan vitamin C. Efektivitas liposom sebagai sistem
penghantaran bahan aktif harus terlihat pada tingkat kebocoran yang rendah
sehingga kolesterol ditambahkan pada fosfolipida. Proses dan profil agregasi
struktur swarakit sistem fosfolipida jenis 1,2-Dilauroyl-sn-glycero-3-
phosphoethanolamine (DLPE), 1,2-Dioleoyl-sn-glycero-3-phosphoethanolamine
(DOPE), 1,2-Dilinoleoyl-sn-glycero-3-phosphoethanolamine (DLiPE), 1,2-
Dilinoleoyl-sn-glycero-3-phosphocholine (DLiPC) dengan penambahan variasi
jumlah kolesterol serta bahan aktif (kurkumin dan vitamin C) ditentukan melalui
simulasi dinamika molekuler berbasis coarse-grained (CG-MD).
Penelitian untuk menentukan proses dan profil agregasi struktur swarakit
sistem dibagi ke dalam 4 tahapan yaitu tahap preparasi awal (pembuatan koordinat
3D atom tunggal tiap molekul, penduplikasian molekul dalam kotak simulasi, dan
pengonversian struktur atom tunggal tiap molekul menjadi struktur coarsegrained); tahap preparasi akhir (solvasi sistem, penghilangan kelebihan molekul air
dalam sistem, dan ionisasi atau penetralan sistem); tahap simulasi (minimisasi
energi dan ekuilibrasi sistem selama 0,6 ns serta simulasi selama 40 ns dengan
timestep 40 fs); dan tahap analisis menggunakan parameter bentuk struktur swarakit
sistem, energi total sistem, Root Mean Square Deviation (RMSD), area per lipida,
ketebalan membran, ukuran, serta waktu hidup liposom.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolesterol mempengaruhi
pembentukan struktur swarakit semua sistem fosfolipida yang terbentuk, sedangkan
penambahan bahan aktif tidak berpengaruh karena hanya terenkapsulasi di dalam
struktur swarakit. Terdapat 4 macam struktur swarakit fosfolipida yaitu liposom,
bilayer disk, bilayer silindrikal, dan bilayer planar yang disertai dengan penurunan
energi total sistem. Profil agregasi dipengaruhi oleh sifat tiap jenis fosfolipida,
jumlah terenkapsulasinya kolesterol dalam lapisan ganda struktur swarakit
fosfolipida, kurkumin sebagai bahan aktif hidrofobik yang terenkapsulasi dalam
lapisan ganda liposom, dan vitamin C sebagai bahan aktif hidrofilik yang
terenkapsulasi dalam kompartemen akuos liposom. Peningkatan jumlah kolesterol
menjadikan sistem fosfolipida lebih mampu membentuk liposom, meningkatkan
energi total sistem, ketebalan membran, ukuran, dan waktu hidup liposom, serta
menurunkan area per lipida liposom. Sifat jenis fosfolipida mempengaruhi energi
total sistem, ketebalan membran, ukuran, dan area per lipida liposom. Penambahan
kurkumin dan vitamin C meningkatkan energi total sistem dan ukuran liposom.
Kata Kunci: Fosfolipida, Struktur Swarakit, Liposom, Simulasi Dinamika
Molekuler, Coarse-Grained, Profil Agregasi
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain