Text
Pengaruh Naungan terhadap Karakteristik Fisiologis dan Anatomis Anggrek Phalaenopsis hibrid pada Tahap Aklimatisasi
Produksi bibit Phalaenopsis hibrid umumnya dilakukan melalui teknik
kultur in vitro. Tahap akhir dari kultur in vitro adalah aklimatisasi. Aklimatisasi
merupakan tahap paling penting karena plantlet harus beradaptasi di lingkungan ex
vitro. Penggunaan naungan menunjang pertumbuhan plantlet selama tahap awal
aklimatisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat naungan
terhadap karakteristik fisiologis dan anatomis anggrek Phalaenopsis hibrid pada
tahap aklimatisasi. Penelitian menggunakan plantlet Phalaenopsis hibrid dalam
botol dan tingkat naungan. Plantlet diberi 3 tingkat naungan yaitu paranet 40%,
55%, dan 70%. Parameter yang diukur meliputi: kandungan pigmen fotosintesis,
jumlah dan luas daun, jumlah dan panjang akar, densitas stomata, ukuran stomata
dan berat segar. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan satu
faktor dan 10 ulangan. Data dianalisis menggunakan Uji ANOVA dan Uji LSD
pada taraf signifikansi 5% (P < 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kandungan pigmen fotosintesis tertinggi terdapat pada naungan 55% dan terdapat
perbedaan ukuran sel penutup stomata antara daun ex vitro dan daun in vitro pada
naungan 40%. Tingkat naungan tidak mempengaruhi pertumbuhan daun, akar,
berat segar serta densitas stomata, namun mempengaruhi kandungan pigmen
fotosintesis serta ukuran sel penutup stomata pada tipe daun ex vitro pada anggrek
Phalaenopsis hibrid. Tingkat naungan 55% menghasilkan pertumbuhan plantlet
Phalaenopsis hibrid yang paling optimal.
1583B2022 | 1583 B 2022 | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain