Text
Pengaruh Agen Taut Silang Etilendiamintetraasetat (EDTA) terhadap Karakter Fisikokimia Kembran Kitosan (CS) untuk Aplikasi pada Proses Transpor Kreatinin
RINGKASAN
Saat sekarang ini, teknologi membran berkembang dengan pesat, dan
penggunaannya telah berkembang luas, seperti pada industri pangan, water treatment,
pengolahan susu, farmasi dan medik. Kitosan merupakan salah satu bahan yang dapat
dijadikan sebagai membran karena membran kitosan memiliki sifat fisikokimia
seperti : non toksik, berpori, dan kekuatan mekanik. Sifat fisikokimia membran dapat
mempengaruhi fungsi membran dalam melaksanakan proses transpor. Untuk
melakukan proses transpor membran kitosan saja kurang memiliki gugus aktif dan
kurang berpori untuk mengikat dan mentranspor senyawa target. Sehingga dalam
penelitian ini dilakukan modifikasi kitosan dengan etilendiamintetraasetat (EDTA),
suatu senyawa yang memiliki 4 gugus –COOH. Dengan modifikasi ini diharapkan
akan diperoleh membran turunan kitosan dengan karakter fisikokimia yang
meningkat dan dapat dimanfaatkan pada proses permeasi kreatinin.
Penelitian diawali dengan sintesis senyawa kitosan-etilendiamintetrasetat (CsEDTA) pada tiga variasi perbandingan mol yaitu 1:0,125 ; 1:0,25 ; 1:0,5. Pembuatan
membran flat sheet dari senyawa dan karakterisasi membran meliputi uji: gugus
fungsi dengan FTIR (Fourier Transform Infra-Red), stabilitas termal dengan
TGA/DSC (Differential Scanning Calorimetry/ Differential Thermal Gravimetric),
berat dan tebal, porositas, hidrofilisitas, serapan air, pengembangan, berat molekul,
kuat tarik, dan kemampuan transpor terhadap kreatinin.
Berdasarkan karakterisasi FTIR menunjukkan bahwa reaksi antara kitosan
dengan EDTA telah berhasil dilakukan dimana terdapatnya serapan gugus
–NH pada bilangan gelombang 3363 cm-1 dan C=O pada bilangan gelombang 1792
cm
-1
. Modifikasi EDTA menghasilkan peningkatan berat, ketebalan, porositas,
hidrofilisitas, daya serap air, daya pengembangan, berat molekul, dan kuat tarik dari
membran. Modifikasi juga meningkatkan kemampuan permeabilitas membran
terhadap kreatinin, dimana permeabilitas meningkat sebesar 30%-35% dari
permeabilitas kitosan murni, baik pada larutan buffer fosfat maupun buffer fosfat
saline (PBS). Nilai tranpor yang diperoleh pada pelarut buffer fosfat (PB) pada
membran Cs adalah 7,95 ppm dan 10,40 ppm pada membran CS-EDTA. Pada pelarut
buffer fosfat saline (PBS) sebesar 6 ppm pada membran Cs dan 8,08 ppm pada
membran Cs-EDTA.
SUMMARY
Nowadays, membrane technology is developing rapidly, and its use has been
widespread, such as in the food industry, water treatment, dairy processing,
pharmaceuticals and medical. Chitosan is one of the materials that can be used as a
membrane because the chitosan membrane has physicochemical properties, namely:
non-toxic, porous, and has mechanical strength. The physicochemical properties of
buildings can affect the function of membranes in carrying out the transportation
process. To carry out the transport process, the chitosan membrane itself does not
have an active group and is less porous to bind and transport the target compound. So
that in this study chitosan was modified with ethylenediamineintetraacetate (EDTA),
a compound that has a 4 -COOH group. With this modification, it is hoped that a
chitosan derived membrane will have better physicochemical properties and can be
used in the process of creatinine permeation.
The research began with the synthesis of chitosanethylenediamineintetraacetate (Cs-EDTA) compounds in three variations of the mole
ratio, namely 1: 0.125; 1: 0.25; 1: 0.5. The manufacture of flat sheet membranes from
compounds and membrane characterization includes testing: functional groups with
FTIR (Fourier Transform Infra-Red), thermal stability with TGA / DSC (Differential
Scanning Calorimetry / Differential Thermal Gravimetry), weight and thickness,
porosity, hydrophilicity, water absorption , development, molecular weight, tensile
strength, and transport ability for creatinine.
Based on the results of FTIR characterization, it can be seen that the chitosan
and EDTA reactions have been successfully carried out where the –NH group
absorption occurs at wave number 3363 cm-1 and C = O at wave number
1792 cm-1. EDTA modification results in an increase in weight, thickness, porosity,
hydrophilicity, water absorption, swelling force, molecular weight, and membrane
tensile strength. Modification also increases membrane permeability to creatinine,
where the permeability increases 30% -35% pure chitosan permeability, both in
phosphate buffer solution and phosphate buffer solution (PBS). The transport values
obtained in the phosphate buffer (PB) solvent on the Cs membrane were 7.95 ppm
and 10.40 ppm on the CS-EDTA membrane. The phosphate buffer saline (PBS)
solvent was 6 ppm on the Cs membrane and 8.08 ppm on the Cs-EDTA membrane.
1737C20IV | 1737 C 20-iv | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain