Text
Diagram kendali Maximum Multivariate Cumulative Sum (Max-MCUSUM) pada Pengendalian Kualitas Produk Kacang (Studi Kasus:Produk Kacang Garing di PT Dua Kelinci Kab. Pati)
ABSTRAK
Pengendalian kualitas statistik kini menjadi perhatian khusus bagi sebagaian
besar perusahaan saat ini. PT Dua Kelinci merupakan salah satu produsen olahan
kacang terbesar di Indonesia telah menerapkan standar kualitas sebuah produk.
Diagram kendali Max-MCUSUM menjadi alat yang secara grafis digunakan untuk
memonitor dan mengevaluasi apakah proses produksi produk Kacang Garing di PT
Dua Kelinci sudah terkendali atau tidak. Bedasarkan Cheng dan Thaga (2005),
diagram kendali tersebut lebih diutamakan untuk mendeteksi pergeseran kecil
berdasarkan rata-rata ataupun variabilitas pada data industri. Karakteristik kualitas
produk Kacang Garing akan menjadi variabel penelitian, yaitu kulit kacang pecah,
kacang biji 1, dan kulit kacang busam. Diagram kendali Max-MCUSUM sudah
terkendali dengan batas kendali atas (h) yang didapatkan dengan simulasi ARL
(Average Run Length) senilai 370 adalah sebesar 429,69. ARL merupakan rata-rata
sampel yang perlu digambarkan sebelum terjadi out of control. Penelitian
dilanjutkan dengan kapabilitas proses secara multivariat MCp bernilai 0,905 dan
MCpk bernilai 1,355. Nilai tersebut menunjukan bahwa produk Kacang Garing
sudah memenuhi spesifikasi kualitas yang ditetapkan oleh PT Dua Kelinci. Kulit
kacang pecah menjadi penyebab kecacatan paling dominan berdasarkan hasil visual
diagram pareto dan dilakukan analisis sebab akibat menggunakan fishbone chart
sehingga diketahui faktor utama penyebab kacang kulit pecah adalah mesin, bahan
baku, dan metode
ABSTRACT
Now, Statistical quality control be a particular concern to large companies.PT
Dua Kelinci is one of the largest nut company in Indonesia that has implemented
the quality standards of a product. Max-MCUSUM control chart becomes a tool
that is graphically used to monitor and evaluate whether the process is under control
or nut. Based on Cheng and Thaga (2005), Max-MCUSUM control chart takes
precedence over detecting small shift based on average and variability in industry
data. The quality characteristic of Kacang Garing will be variables, namely broken
nut skin, bean seed 1, and foam nut skin. Max-MCUSUM control chart is controlled
with the control limit (h) from ARL (Average Run Length) simulation of 370 is
429,69. ARL is an average of samples that need to be decribed before it goes out of
control. The research continued with multivariate capability process with MCp
worth 0,905 and MCpk worth 1,355. Those value indicates that Kacang Garing has
met the quality specification stipulated by PT Dua Kelinci. Broken nut skin
becomes the most dominant cause based on pareto chart and carried out analysis by
using fishbone chart so that is known the main factor causing broken nut skin are
machine, material, and method.
Key Words: Max-MCUSUM, capability process, pareto chart, fishbone chart.
827E20IV | 827 E 20-iv | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain