Text
Analisis Integrasi Spasial Pasar Cabai Merah Keiting di Jawa Tengah Dengan Metode Vector Error Correction Model
ABSTRAK
Cabai merah keriting (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas yang memiliki pengaruh besar terhadap perekonomian nasional. Untuk menjaga kestabilan harga cabai merah keriting, maka diperlukan adanya pasar yang terintegrasi. Integrasi pasar spasial adalah tingkat keeratan hubungan antar pasar regional dengan pasar regional lainnya. Integrasi pasar spasial akan dimodelkan dengan metode Vector Error Correction Model (VECM) untuk melihat adanya keeratan hubungan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Objek penelitian ini adalah harga cabai merah keriting untuk beberapa wilayah di Jawa Tengah, yaitu Kota Semarang, Kab. Demak, Kab. Pati, dan Kab. Pekalongan pada periode Januari 2016 sampai Desember 2019. Data telah memenuhi uji stasioneritas pada tingkat diferensiasi pertama. Pada uji kointegrasi Johansen diperoleh 3 kointegrasi yang artinya dalam setiap periode jangka pendek seluruh variabel cenderung saling menyesuaikan untuk mencapai keseimbangan jangka panjang. Uji kausalitas Granger menunjukkan adanya hubungan dua arah dan hubungan saling mempengaruhi antar variabel satu dengan variabel lainnya untuk semua variabel. Model VECM yang didapat memiliki nilai keakuratan MAPE untuk HCMK Kota Semarang 15,93%, Kab. Demak 17,61%, Kab. Pati 15,88%, dan Kab. Pekalongan 14,49% yang dapat diartikan bahwa kinerja model sudah baik.
Kata Kunci: Cabai Merah Keriting, Integrasi Pasar Spasial, Vector Error Correction Model, Kointegrasi Johansen, Kausalitas Granger
ABSTRACT
Curly red chili (Capsicum annuum L.) is one of commodity which has a big
influence to the national economy. To maintain the price stability of curly red chili,
an integrated market is needed. Spatial market integration is the level of closeness
of relations between regional markets and other regional markets. Spatial market
integration will be modeled by the Vector Error Correction Model (VECM) method
to see the closeness of both short and long term relationships. The object of this
study is the price of curly red chili for several regions in Central Java, such as Kota
Semarang, Kab. Demak, Kab. Pati, and Kab. Pekalongan in the period January 2016
to December 2019. The data has met the stationarity test at the first level of
difference. In Johansen's cointegration test, it was obtained 3 cointegration, which
means that in each short-term period all variables tend to adjust to each other to
achieve long-term balance. Granger causality test shows that there is a two-way
relationship and the relationship affects one variable to another for all variables.
The VECM model obtained has the MAPE accuracy value for HCMK Semarang
15.93%, Kab. Demak 17.61%, Kab. Pati 15.88%, and Kab. Pekalongan 14.49%
which can be interpreted that the performance of the model is good.
Keywords: Curly Red Chili, Spatial Market Integration, Vector Error Correction
Model, Johansen's Cointegration, Granger Causality
823E20IV | 823 E 20-iv | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain