Text
Struktur Komunitas dan Pola Distribusi Semut (Hymenoptera : Formicidae) di Kota Semarang
ABSTRAK
Ivan Mahadika Putra, 24020117410009, Stuktur Komunitas dan Pola Distribusi Semut
(Hymenoptera : Formicidae) di Kota Semarang, di bawah bimbingan Mochamad Hadi dan
Rully Rahadian
Perubahan penggunaan lahan karena urbanisasi dapat berdampak pada habitat asli serangga,
yang pada akhirnya serangga mencari tempat baru untuk hidup, menjadi habitat yang berdekatan
dengan keberadaan manusia. Salah satu serangga yang terkena dampak adalah semut. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk menentukan penggunaan lahan di kota Semarang pada struktur
komunitas dan pola distribusi semut dan pengaruhnya terhadap peran semut. Penelitian ini
dilakukan di empat tipe habitat dengan rentang ketinggian berbeda. Metode yang digunakan
adalah perangkap umpan menggunakan daging ikan patin. Data dianalisis dengan menggunakan
indeks kelimpahan spesies, indeks keanekaragaman spesies, indeks kerataan spesies, indeks
dominansi, indeks kesamaan spesies, uji-H Hutcheson, indeks Morisita dan korelasi Pearson.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar jenis individu semut ditemukan di habitat
hutan pada ketinggian 101-200 mdpl (1792 individu, 34 spesies). Indeks keanekaragaman
spesies di semua habitat termasuk dalam kategori sedang. Indeks kemerataan tertinggi ditemukan
di habitat hutan pada ketinggian 101-200 mdpl (0.94). Indeks dominasi tertinggi adalah di habitat
tegalan di ketinggian 201-300 mdpl (0,17). Ada 5 spesies semut yang termasuk dalam kategori
dominan di semua habitat penelitian, A. gracillipes, P. longicornis, S. geminata, dan T.
melanocephalum. Semut yang dikategorikan dominan adalah T. bicarinatum, M. pharaohnis, dan
M. destructor. Pola penyebaran semut di Kota Semarang umumnya dengan pola rumpun.
Perubahan penggunaan lahan menyebabkan peran semut dialihkan dari pemangsa ke pengurai.
Kata kunci: semut, strukstur komunitas, pola distribusi, pergeseran peran, alih fungsi lahan
ABSTRACT
Ivan Mahadika Putra, 24020117410009, Community Structure and Distribution Pattern of
Ants (Hymenoptera: Formicidae) in Semarang City, supervised by Mochamad Hadi and
Rully Rahadian
The land use alteration due to urbanization may have an impact on native habitat of insects,
which at the end the insect is looking for a new place to live, into habitat adjacent to human
existence. One of the impacted insects is the ant. The objective of this study are to determine the
land use in the city of Semarang on community structure and ant distribution patterns and to their
effect on the role of the ants. This research was conducted in four habitat types with different
altitudinal ranges. The method used was bait traps using patin fish meat. The data were analyzed
using the species abundance index, species diversity index, species evenness index, dominance
index, species similarity index, Hutcheson t-test, Morisita index and Pearson correlation. The
results show are that the most number of types of ant individuals are found in the forest habitats
at an altitude of 101-200 masl (1792 individuals, 34 species). The species diversity index in all
habitats is belong to medium category. The highest evenness index is found in forest habitats at
an altitude of 101-200 masl (0.94). The highest dominance index is in moor habitat at an altitude
of 201-300 masl (0.17). There are 5 species of ants that are included in the dominant category in
all study habitats, A. gracillipes, P. longicornis, S. geminata, and T. melanocephalum. Ants
which are categorized as dominan are T. bicarinatum, M. pharaohnis, and M. destructor. The
pattern of ant distribution in Semarang City is generally by clumped patterns. Land use alteration
causes he ants role was shifted from predators to decomposers.
Keywords: Ant, community structure, distribution pattern, role shifting, land use alteration
066S2BIO20III | 066 S2BIO 20-ii | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain