Text
Struktur Mikroanatomi Duodenum Itik Pengging (Anas platyrhyncos) setelah Pemberian Imbuhan Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera Lam. ) dalam Pakan. 16
ABSTRAK
Laili Fitria Zulfa. 24020116120013. Struktur Mikroanatomi Duodenum Itik
Pengging (Anas platyrhyncos) setelah Pemberian Imbuhan Tepung Daun
Kelor (Moringa oleifera Lam.) dalam Pakan. Dibawah bimbingan Sunarno dan
Muhammad Anwar Djaelani
Kelor merupakan tanaman tropis yang dapat digunakan sebagai imbuhan pakan
pada unggas. Daun tanaman ini mengandung serat yang bermanfaat untuk
menunjang pencernaan, absorbsi, metabolisme dan produktivitas unggas.
Penggunaan tepung daun kelor dalam konsentrasi yang tepat dapat mengefektifkan
pencernaan, absorbsi, dan memperbaiki struktur duodenum intestinum tenue, dan
begitupula sebaliknya. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh tepung daun
kelor dalam pakan terhadap diameter lumen dan vili, serta tebal lapisan epitel dan
muskular duodenum intestinum tenue pada itik Pengging. Penelitian ini didesain
menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan.
Perlakuan meliputi kontrol, perlakuan penambahan tepung daun kelor dalam pakan
dengan konsentrasi, berturut-turut 2,5; 5; 7,5; dan 10%. Parameter yang diukur
meliputi diameter lumen, tinggi vili, tebal lapisan epitel, dan tebal lapisan muskular
duodenum. Data hasil penelitian dianalisis dengan ANOVA dengan signifikansi
5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung daun kelor dalam pakan tidak
berpengaruh nyata terhadap diameter lumen, tinggi vili, serta tebal lapisan epitel
dan muskular duodenum (P>0,05) pada itik Pengging. Kesimpulan dari penelitian
ini adalah bahwa imbuhan tepung daun kelor dengan konsentrasi 2,5-10% tidak
dapat meningkatkan diameter lumen, tinggi vili, tebal lapisan epitel, dan tebal
lapisan muskular, namun dapat memberikan pengaruh pada perubahan struktur
morfologi tinggi vili, tebal lapisan epitel, dan tebal lapisan muskular duodenum itik
Pengging.
Kata Kunci: kelor, serat, pakan basal, duodenum, itik Pengging
ABSTRACT
Laili Fitria Zulfa. 24020116120013. Microanatomy Structure of Duodenal
Pengging Duck (Anas platyrynchos) after Moringa oleifera Lam. Leaf Flour as
Additive in Feed. Supervised by Sunarno and Muhammad Anwar Djaelani
Moringa is a tropical plant that can be used as feed additives in poultry. The leaves
of this plant contain fiber which is useful for supporting digestion, absorption,
metabolism and productivity of poultry. The use of Moringa leaf flour in the right
concentration can effectively digestion, absorption, and improve the structure of the
small intestine duodenum, and vice versa. This study aims to analyze the effect of
Moringa leaf flour in feed on the diameter of the lumen, hight of villi, as well as the
thickness of the epithelial and muscular layers of the small intestine duodenum in
Pengging ducks. This study was designed using a completely randomized design
with 5 treatments and 3 replications. The treatments included control, the treatment
of adding Moringa leaf flour to basal feed with concentrations, respectively 2.5; 5;
7.5; and 10%. The parameters measured include the diameter of the lumen, hight of
villi, as well as the thickness of the duodenal epithelial and muscular layers.
Observation data were analyzed with ANOVA with a significance of 5%. The
results showed that Moringa leaf flour in feed did not significantly affect the
diameter of the lumen, hight of villi, and the thickness of the epithelial and muscular
layers of the duodenum (P> 0.05) in Pengging ducks. The conclusion of this study
was that addition of Moringa leaf flour with a concentration of 2.5-10% could not
increase the lumen diameter, villi height, thickness of the epithelial layer, and the
thickness of the muscular layer, but can give effect to changes in morphological
structure of villi height, epithelial layer thickness , and thick dudenal muscular layer
of Pengging duck.
Keywords: Moringa, fiber, basal feed, duodenum, Pengging duck.
1432B20III | 1432 B 20iii | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain