Text
Optimasi Produksi Senyawa Antimikroba Isolat Endofit A 1 Berdasarkan Waktu Panen Dengan Penambahan Ekstrak Tanaman Ciplukan (Physalis
ABSTRAK
Alma Safira 24020116140056. Optimasi Produksi Senyawa Antimikroba Isolat
Endofit A1 Berdasarkan Waktu Panen dengan Penambahan Ekstrak
Tanaman Ciplukan (Physalis angulata L.). Dibimbing oleh Sri Pujiyanto dan Siti
Nur Jannah.
Ekstrak tanaman ciplukan (Physalis angulata L.) memiliki senyawa
antibakteri karena mengandung senyawa flavonoid, polifenol dan tanin. Mikroba
endofit yang terdapat pada akar ciplukan dengan kode A1 yang merupakan gram
positif sudah terbukti dapat menghambat pertumbuhan bakteri E. coli dan S. aureus.
Cara optimasi untuk meningkatkan daya hambat mikroba endofit adalah dengan
menambahkan ekstrak bagian tanaman ciplukan yaitu bagian akar, batang dan daun
yang kaya akan senyawa antibakteri pada medium pertumbuhan serta dipanen
dengan variasi waktu yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini menguji senyawa
antibakteri yang dihasilkan endofit A1 yang telah dilakukan penambahan ekstrak
akar, batang dan daun tanaman ciplukan dalam menghambat bakteri E. coli dan S.
aureus serta mengetahui waktu panen yang optimum untuk menghasilkan daya
hambat yang kuat. Metode penelitian ini meliputi peremajaan isolat endofit A1,
pembuatan ekstrak tanaman ciplukan, penentuan waktu panen optimum, uji
aktivitas antibakteri dan analisis data. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) 2 faktor untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak dan
waktu panen yang bervariasi terhadap bakteri uji. Data dianalisis menggunakan
Analysis of Variance (ANOVA) dan Uji lanjut Duncan. Hasil dari penelitian ini
endofit yang dilakukan penambahan ekstrak ciplukan memiliki zona hambat lebih
besar daripada hanya mikroba endofit tersebut. Hasil analisis menggunakan
ANOVA terhadap perlakuan berbagai macam ekstrak dan variasi waktu panen
terdapat pengaruh signifikan (p
1431B20III | 1431 B 20iii | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain