Text
Analisis Model Antrean Non Poisson dan Ukuran Kinerja Sistem Pelayanan Menggunkan GUI R (Studi Kasus: Loket Dispendukcapil Kota Semarang)
ABSTRAK
Proses antrean adalah suatu proses yang berhubungan dengan kedatangan seorang
customer pada suatu fasilitas pelayanan, kemudian menunggu dalam antrean jika
belum mendapat pelayanan dan meninggalkan fasilitas layanan setelah mendapat
pelayanan. Antrean terjadi karena banyaknya orang yang membutuhkan pelayanan
dalam waktu yang bersamaan dan jumlah fasilitas pelayanan yang tersedia terbatas.
Dalam hal ini, pola kedatangan mengikuti distribusi poisson dengan asumsi
kedatangan bersifat acak. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Semarang merupakan salah satu tempat pelayanan umum yang sering kali timbul
antrean. Oleh karena itu, sistem ini perlu diterapkan dengan teori antrean. Teori
antrean dikembangkan untuk memberikan model dalam menentukan kinerja sistem.
Adapun model antrean yang telah diperoleh di setiap loket Dispendukcapil Kota
Semarang adalah customer service (UNIF/LOGN/1):(GD/∞/∞), legalisir
(UNIF/LOGN/2):(GD/∞/∞), perubahan data (UNIF/BETA/1):(GD/∞/∞),
kelahiran (UNIF/BETA/2):(GD/∞/∞), kematian (UNIF/BETA/2):(GD/∞/∞),
kutipan kedua (UNIF/LOGN/1):(GD/∞/∞), biometric (UNIF/LOGN/2):(GD/∞/
∞), pendaftaran penduduk (UNIF/LOGN/2):(GD/∞/∞), perekaman KTP
elektronik (UNIF/GAMM/1):(GD/∞/∞). Dalam pengukuran kinerja sistem
diperhitungkan menggunakan GUI R. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh,
sistem pelayanan Dispendukcapil sudah optimal karena waktu tunggu yang rendah.
Kata Kunci : Antrean, Dispendukcapil, Model Antrean, GUI
ABSTRACT
The queue process is a process related to the arrival of a customer at a service
facility, then waits in line if not yet received service and leaves the service facility
after receiving service. The queue occurs because many people need services at the
same time and the number of service facilities available is limited. In this case, the
arrival pattern follows the Poisson distribution assuming the arrival is random.
Departement of Population and Civil Registration in Semarang City
(Dispendukcapil) is one of the public service places that often arise in line.
Therefore, this system needs to be applied with queue theory. The queue theory was
developed to provide a model in determining system performance. The queue
model that has been obtained at every counter in Dispendukcapil is customer
service (UNIF/LOGN/1):(GD/∞/∞), legalized (UNIF/LOGN/2):(GD/∞/∞), data
changes (UNIF/BETA/1):(GD/∞/∞), birth (UNIF/BETA/2):(GD/∞/∞), death
(UNIF/BETA/2):(GD/∞/∞), second quote (UNIF/LOGN/1):(GD/∞/∞), biometric
(UNIF/LOGN/2):(GD/∞/∞), resident registration (UNIF/LOGN/2):(GD/∞/∞),
electronic ID Card recording (UNIF/GAMM/1):(GD/∞/∞). In measuring the
performance of the system obtained through the R GUI program. Based on the
results obtained, the Dispendukcapil service system is optimal because of the low
waiting time.
Keywords: Queue, Dispendukcapil, Queue Model, GUI
790E20III | 790 E 20iii | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain