Text
Studi Isoterm pada Biosorpsi Kristal Violet Menggunakan Biosorben Kulit Singkong yang Difermentasi dengan Aspergillus niger
Abstrak
Telah dilakukan penelitian tentang pemanfaatan limbah kulit singkong sebagai biosorben
melalui proses fermentasi menggunakan Aspergillus niger untuk mengadsorpsi zat warna
kristal violet. Penelitian diawali dengan pembuatan biosorben kulit singkong tanpa perlakuan
fermentasi dan dengan perlakuan fermentasi menggunakan Aspergillus niger, kemudian
biosorben dikarakterisasi dengan spektrofotometer Fourier Transform Infrared (FTIR) untuk
mengetahui gugus fungsi. Uji kemampuan adsorpsi biosorben kulit singkong terhadap zat
warna kristal violet dilakukan pada kondisi optimum yang dicari melalui variasi pH adsorbat,
waktu kontak dan konsentrasi biosorben. Selanjutnya dilakukan studi isoterm. Hasil
karakterisasi biosorben FTIR tanpa dan dengan perlakuan fermentasi menunjukkan adanya
gugus C-H, O-H, C-O, C-N dan C=O dari lignoselulosa yang terkandung dalam kulit singkong.
Pada hasil karakterisasi biosorben produk fermentasi didapatkan nilai % transmitansi yang
lebih rendah dibandingkan dengan biosorben produk non-fermentasi, hal ini mengindikasikan
gugus fungsi aktif pada biosorben produk fermentasi lebih banyak. Kondisi optimum untuk
biosorben produk non-fermentasi adalah pH 6, waktu kontak 120 menit, dan konsentrasi
biosorben 0,3 gram, sedangkan biosorben produk fermentasi yaitu pH 6, waktu kontak 60
menit, dan konsentrasi biosorben 0,2 gram. Tipe isoterm yang sesuai baik untuk biosorben
produk non-fermentasi dan produk fermentasi yaitu tipe isoterm Langmuir dengan nilai R2
berturut-turut 0,9842 dan 0,9864.
Abstract
Research on the utilization of cassava peel waste as a biosorbent through a fermentation process
using Aspergillus niger to adsorb violet crystal dyes has been carried out. The research was
begun by making cassava skin biosorbents without fermentation treatment and by fermentation
treatment using Aspergillus niger, then biosorbents were characterized by Fourier Transform
Infrared (FTIR) spectrophotometer to determine functional groups. Testing the ability of
biosorbent adsorption of cassava peel to violet crystalline dyes was carried out under optimum
conditions sought through variations in the adsorbate pH, contact time and biosorbent
concentration. Next isotherm studies are carried out. The results of FTIR biosorbent
characterization without and with fermentation treatment showed the presence of C-H, O-H,
C-O, C-N and C = O groups from lignocellulose contained in cassava peel. In the results of the
characterization of the biosorbent of fermented products, the value of% transmittance is lower
than that of the non-fermented product biosorbents, this indicates that the active functional
groups in the biosorbent of the fermented product are higher. The optimum conditions for the
biosorbent of non-fermented products are pH 6, contact time 120 minutes, and biosorbent
concentrations of 0.3 grams, while biosorbent fermentation products are pH 6, contact time 60
minutes, and biosorbent concentrations of 0.2 grams. The isotherm type suitable for both nonfermented biosorbent products and fermented products is the Langmuir isotherm type with R2
values of 0.9842 and 0.9864, respectively
1722C20III | 1722 C 20iii | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain