Text
Identifikasi Tumbuhan Sumber Pakan Lebah Dengan Analisis Polen Dan Uji Kualitas Madu Lokal Semarang
ABSTRAK
Ajeng Aulia Aisyah. 24020114130093. Identifikasi Tumbuhan Sumber Pakan
Lebah Dengan Analisis Polen dan Uji Kualitas Madu Lokal Semarang. Di bawah
bimbingan Sri Widodo Agung Suedy dan Sri Darmanti.
Melisapalinologi adalah studi mengenai polen di dalam madu untuk menilai
keaslian madu, dengan menganalisis madu akan didapat informasi mengenai
sumber botani dan asal geografis madu. Melisapalinologi dapat digunakan untuk
mencegah pemalsuan madu dan kesalahan pelebelan madu yang tidak akurat.
Kualitas madu dalam negeri telah diawasi oleh SNI-2013 dan digunakan sebagai
standar acuan pemasaran di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi polen yang terdapat di dalam madu untuk mengetahui tumbuhan
sumber pakan lebah, dan untuk mengetahui kualitas madu lokal di Semarang.
Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan
purposive sampling, dengan 5 perlakuan yaitu perbedaan geografis
daerah/wilayah penghasil madu di Semarang, meliputi Ngareanak, Limbangan,
Mijen, Karangjati dan Klero. Analisis deskriptif berupa identifikasi polen yang
terdapat di dalam madu, sedangkan uji kualitas madu meliputi kadar air, gula
pereduksi, dan hidroksimetilfurfural (HMF) dibandingkan dengan nilai SNI-2013.
Data kualitas madu dianalisis dengan uji ANOVA (Analysis of Variance) pada
taraf signifikansi 5% ,dan dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan’s Multiple
Range Test). Hasil identifikasi dari sampel madu lokal Semarang ditemukan 28
tipe polen, yang teridentifikasi pada tingkat famili sebanyak 16 tipe polen, 9 tipe
polen sampai tingkat genus dan 2 tipe polen sampai tingkat spesies. Hal ini
menjadikan keragaman sumber pakan lebah di Semarang cukup melimpah.
Tumbuhan pakan yang dominan di masing-masing wilayah adalah Mimosa pudica
di Karangjati, Rubiaceae di Limbangan, Ficus sp. di Ngareanak, Ceiba petandra
di Mijen, dan Syzygium sp. di Klero. Berdasarkan hasil uji kualitas madu lokal
dari 5 wilayah di Semarang rata-rata telah memenuhi standar SNI-2013, nilai
kadar air berkisar antara 19,0-25,7%, gula gereduksi berkisar antara 77-94%, dan
HMF berkisar antara 3,8-10,8 mg/kg.
Kata kunci: kualitas madu lokal, Melisapalinologi, polen, sumber pakan
ABSTRACT
Ajeng Aulia Aisyah. 24020114130093. Identification Of Bee Feed Source Plants
By Pollen Analysis And Local Honey Quality Testing In Semarang. Under the
guidance of Sri Widodo Agung Sueady and Sri Darmanti.
Melissopalynology is the study of pollen in honey to assess the authenticity of
honey, by analyzing honey will obtain information about the botanical source and
geographical origin of honey. Melissopalynology can be used to prevent
inadvertent honey falsification and inaccurate sealing errors. The quality of
domestic honey has been monitored by SNI-2013 and is used as a marketing
reference standard in Indonesia. The purpose of this study was to identify the
pollen contained in honey to determine the source of bee food plants, and to
determine the quality of local honey in Semarang. The study design used a
Completely Randomized Design (CRD) with purposive sampling, with 5
treatments namely geographical differences in the regions / honey-producing
areas in Semarang, including Ngareanak, Limbangan, Mijen, Karangjati and
Klero. Descriptive analysis in the form of identification of pollen contained in
honey, while honey quality tests include water content, reducing sugars, and
hydroxymethylfurfural (HMF) compared to SNI-2013 values. Honey quality data
were analyzed by ANOVA (Analysis of Variance) test at a significance level of 5%,
and continued with the DMRT test (Duncan's Multiple Range Test). The results of
identification from Semarang local honey samples found 28 types of pollen,
identified at the family level of 16 types of pollen, 9 types of pollen to the genus
level and 2 types of pollen to the level of species. This makes the diversity of bee
food sources in Semarang quite abundant. The dominant feed plants in each
region are Mimosa pudica in Karangjati, Rubiaceae in Limbangan, Ficus sp. in
Ngareanak, Ceiba petandra in Mijen, and Syzygium sp. in Klero. Based on the
results of local honey quality tests from 5 regions in Semarang, on average they
have met SNI-2013 standard, the water content values ranged from 19.0-25.7%,
the sugar reduced ranged from 77-94%, and HMF ranged from 3, 8-10.8 mg / kg.
Key words: feed source, local honey quality, melissopalynology, pollen
1411B20II | 1411 B 20-ii | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain