Text
Sintesis Lempung Terpilar Al2O3 dan Aplikasinya sebagai Adsorben dan Penghilang Warna Crystal Violet
ABSTRAK
Telah dilakukan sintesis lempung terpilar Al2O3 melalui aktivasi lempung
dan pilarisasi dengan 3 variasi rasio [OH-] / [Al3+] = 0,2; 0,5; 1 . Proses aktivasi
lempung menggunakan H2SO4 dengan cara refluks, kemudian dilanjutkan dengan
pilarisasi dan dikalsinasi. Lempung alam, teraktivasi dan teraktivasi terpilar Al2O3
dikarakterisasi menggunakan FTIR dan XRD, masing-masing untuk menentukan
gugus fungsi dan basal jarak ketiga variasi lempung. Kemampuan dekolourisasi
lempung terhadap pewarna Crystal violet diukur berdasarkan perubahan
konsentrasi Crystal violet sebelum dan sesudah menggunakan Spektrofotometer
UV Vis. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa aktivasi
dan Pilarisasi dapat menyebabkan peningkatan gugus fungsi rasio SiOH / SiOAl
dan peningkatan basal jarak. Perubahan terbesar terjadi pada lempung terpilar
Al2O3 dengan [OH-] / [Al3+] = 1. Rasio SiOH / SiOAl meningkat di mana lempung
alam sebesar 0,18 menjadi 0,47 dan jarak basal meningkat dari 14,66 Å menjadi
17,70 Å. Kemampuan optimal lempung untuk mengadsoprsi Crystal violet terjadi
pada waktu kontak 15 menit.
Kata kunci : Lempung terpilar Al2O3, Crystal violet, adsoprsi
ABSTRACT
Al2O3 pillared clay synthesis was carried out through clay activation and
pilarization with 3 variations of [OH-] / [Al3+] ratio = 0.2; 0.5; 1 . The clay
activation process uses H2SO4 by reflux, then followed by pilarization and
calcination. Natural, activated and activated pillars of Al2O3 are characterized
using FTIR and XRD, respectively to determine the functional groups and basal
distances of the three clay variations. The ability of clay decolourization to dye
Crystal violet was measured based on changes in the concentration of Crystal violet
before and after using the UV Vis Spectrophotometer. The results obtained in this
study indicate that activation and Pilarization can cause an increase in the
functional group of SiOH / SiOAl ratio and increase in basal distance. The biggest
change occurred in the pillared clay Al2O3 with [OH-] / [Al3+] = 1. The SiOH /
SiOAl ratio increased where the natural clay was 0.18 to 0.47 and the basal
distance increased from 14.66 Å to 17.70 Å . The optimal ability of the clay to
adsorb Crystal violet occurs at the contact time of 15 minutes.
Keywords: Al2O3 pillared clay, Crystal violet, adsorption
1720C20I | 1720 C 20-i | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain