Text
Potensi Jamur Endofit yang Diisolasi dari Aegialitis rotundifolia dan Bruguiera hainesii Sebagai Agen Anti-Biofilm Vibrio untuk Melindungi Udang yang Terinfeksi
ABSTRACT
Farras Daffa Imtiyaz, 24020115140101. The Potency of Unexplored Aegialitis
rotundifolia and Bruguiera hainesii Associated-Fungi as Anti-Biofilm Agent of
Vibrio to Protect Infected Shrimp (Supervised by Anto Budiharjo and Nurhayati).
Vibrio bacteria could form biofilm in shrimp’s body to cause vibriosis.
Compounds with antibiotic pattern have led to many problems such as bacterial
resistance, therefore, sustainable compounds which only inhibit the biofilm
formation should be developed. The aims of present study were to find isolate of
endophytic fungi associated with Aegialitis rotundifolia and Bruguiera hainesii and
investigate the potency of those non-bacteriostatic endophytic fungi to protect
shrimp from Vibrio biofilm. The method used was placing the sterilized segments
to 1% malt extract agar incubated for 1-2 weeks to gain the single colony of fungi
before taken into the production of Cell-Free Culture Broth (CF-CB). Growth and
biofilm inhibiting ability of CF-CBs were assessed against V. parahaemolyticus
(3HP), V. harveyi (VH1), V. harveyi (1807), and V. vulnificus (1809). To examine
the supernatants’ potency on Vibrio-challenged shrimp, commercial feeds were
supplemented with potential CF-CBs (1 ml to 1 g ratio) and administered to postlarvae 6 (PL) shrimp for seven days before and after they were challenged with
bacteria. A total of 53 fungal were isolated and colonization rate of endophytic fungi
was higher in branch (80% and 46%) than that of lamina (0% and 1%) in both A.
rotundifolia and B. hainesii, respectively. However, there were only 35 fungal
isolates cultivated and taken for mass production of CF-CB. 9 out of 35 CF-CBs
exhibited anti-biofilm activity against four bacterial tests (ranging from 91-51%
relative inhibition) and there was no single supernatant showing growth inhibition.
The PLs’ survival rate fed with MCR760-supplemeted feed were 70% and 52%
which was not significantly different (p≥0.05) from negative control (80%) after
challenge with 3HP and VH1, respectively. These findings revealed that MCR760
isolated from Aegialitis rotundifolia did not interfere bacterial growth, but inhibit
biofilm, also protected PLs’ hepatopancreas from bacterial biofilm and increased
their survival rate.
Keywords: Vibrio; Aegialitis rotundifolia; Biofilm; Bruguiera hainesii; Endophytic fungi
ABSTRAK
Farras Daffa Imtiyaz, 24020115140101. Potensi Jamur Endofit yang Diisolasi
dari Aegialitis rotundifolia dan Bruguiera hainesii Sebagai Agen Anti-Biofilm
Vibrio untuk Melindungi Udang yang Terinfeksi (Dibimbing oleh Anto
Budiharjo dan Nurhayati).
Vibrio dapat membentuk biofilm dalam perut udang sehingga menyebabkan
vibriosis. Senyawa yang bersifat antibiotik telah banyak diimplementasikan untuk
mengatasi masalah tersebut, tetapi penggunaan berlebihan antibiotik dapat
menyebabkan banyak masalah tambahan seperti resistensi bakteri, oleh karena itu,
senyawa berkelanjutan yang hanya menghambat pembentukan biofilm harus
dikembangkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan isolat jamur
asosiasi Aegialitis rotundifolia dan Bruguiera hainesii, dan menguji potensi jamur
endofit yang bersifat non-bakteriostatik dalam melindungi udang dari biofilm yang
dibentuk oleh Vibrio. Metode isolasi jamur endofit yaitu dengan meletakkan
segmen steril ke 1% malt extract agar yang diinkubasi selama 1-2 minggu untuk
mendapatkan koloni tunggal jamur sebelum produksi Cell-Free Culture Broth (CFCB). Kemampuan menghambat biofilm dan pertumbuhan bakteri dari CF-CB
dinilai terhadap V. parahaemolyticus (3HP), V. harveyi (VH1), V. harveyi (1807),
dan V. vulnificus (1809). Pakan komersial yang ditambah dengan CF-CB yang
berpotensi (dengan perbandingan 1 ml dan 1 g) diberikan kepada udang post-larva
(PL) nomor 6 selama tujuh hari sebelum dan sesudah diinfeksi oleh bakteri untuk
menguji potensi supernatan. Hasilnya, sebanyak 53 jamur berhasil diisolasi dan
tingkat kolonisasi jamur endofit pada bagian ranting di dua jenis mangrove (A.
rotundifolia dan B. hainesii) lebih tinggi (80% dan 46%) daripada di bagian lamina
(0% dan 1%). Namun, hanya ada 35 isolat jamur yang berhasil diisolasi ulang dan
diambil untuk produksi massal supernatan CF-CB. 9 dari 35 CF-CB menunjukkan
aktivitas anti-biofilm terhadap empat bakteri tes (berkisar antara 91-51% hambatan
relatif) dan tidak ada supernatan yang menunjukkan hambatan terhadap
pertumbuhan sel Vibrio. Tingkat kelangsungan hidup PL yang diberi pakan dengan
pemberian MCR760 adalah 70% (3HP) dan 52% (VH1) yang tidak berbeda secara
signifikan (p≥0,05) dari kontrol negatif (80%). Temuan ini mengungkapkan bahwa
MCR760 yang diisolasi dari Aegialitis rotundifolia tidak mengganggu
pertumbuhan bakteri, tetapi menghambat biofilm, serta melindungi hepatopankreas
PL dari biofilm yang dan meningkatkan tingkat kelangsungan hidupnya.
Kata kunci: Vibrio; Aegialitis rotundifolia; Biofilm; Bruguiera hainesii; Jamur endofit
1345B19IV | 1345 B 19iv | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain