pemisahan pengotor-pengotor dalam lempung alam. Tahap II yaitu aktivasi
lempung alam menggunakan larutan NaCl 1 M. Tahap III yaitu modifikasi lempung
alam dengan surfaktan CTAB dengan variasi konsentrasi surfaktan CTAB (0,024
M; 0,048 M; 0,072 M). Tahap IV yaitu pembuatan lempung terpilar oksida besi
menggunakan larutan pemilar polioksokation Fe13 yang dilanjutkan dengan proses
dan BET (Brunauer-Emmett-Teller).
Hasil analisis XRD menunjukkan bahwa interkalasi surfaktan CTAB
menyebabkan peningkatan basal spacing terbaik pada CTA-Mont1 sebesar 2,35 nm
dari basal spacing lempung awal sebesar 1,59 nm. Hasil analisis BET menunjukkan
peningkatan jari-jari pori rata-rata, luas permukaan, dan volume pori total Oksida