menghitung TAR tiap kedalaman dan TAR pada kedalaman efektif dengan
interpolasi. Faktor koreksi diperoleh dengan membandingkan TAR pada
kedalaman efektif dengan TAR pada tiap kedalaman. Faktor koreksi dikalikan
dengan kurva isodosis hasil perhitungan PDD dan profil dosis. Distribusi dosis
ditunjukkan dengan kontur warna yang berbeda, tiap warna menunjukkan dosis
tertentu. Diperoleh kurva isodosis terkoreksi dengan berbagai kemiringan.
Semakin besar kemiringan semakin berkurang daerah isodosis pada dosis
tertinggi.
Kata Kunci: Kurva isodosis 2D, Tissue Air Ratio (TAR), Faktor koreksi,
Permukaan miring