antar perlakuan maka dilanjutkan dengan uji lanjut, yaitu menggunakan uji
Duncan pada taraf signifikansi 95%. Berdasarkan manajemen pemberian pakan
pada keempat daerah, yaitu pada itik di daerah A diberikan pakan tambahan
berupa eceng gondok (Eichornia crassipes), daerah B berupa kangkung (Ipomoea
aquatic), daerah C berupa jagung (Zea mays), serta daerah D diberikan pakan
tambahan berupa udang (Penaeidae Sp.), menunjukan perbedaan yang nyata pada
kadar kolesterol dan β-karoten telur itik. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa perbedaan pakan yang diberikan pada keempat daerah
peternakan itik di Daerah Jawa, menghasilkan kadar kolesterol dan β-karoten
yang berbeda pula.