Biomassa lignoselulosa berlimpah di alam dan mengandung selulosa,
hemiselulosa serta lignin. Hidrolisis selulosa menghasilkan glukosa yang dapat
dimanfaatkan lebih lanjut. Salah satu sumber lignoselulosa adalah batang pisang
yang mengandung 63% selulosa, 20% hemiselulosa dan 5% lignin. Penguraian
ignin untuk membebaskan selulosa dapat dilakukan secara kimia, fisika dan
mikrobiologi. Pendekatan secara mikrobiologi lebih murah dan ramah lingkungan.
Hidrolisis lignoselulosa secara mikrobiologi umumnya menggunakan
mikroorganisme tunggal namun kurang efektif karena hanya senyawa tertentu saja
dari penyusun lignoselulosa yang dapat diurai. Konsorsium mikroorganisme
mampu menghasilkan lebih banyak jenis enzim sehingga proses degradasi