Text
Penggunaan Limbah Tahu dan Sagu (Metroxylon sp.) untuk Pertumbuhan Bibit Cabai Rawit (Capsicum frustescens L.)
ABSTRAK
Limbah sagu dan limbah tahu masih memiliki kandungan organik tinggi, sehingga dapat dijadikan sebagai media tanam. Budidaya cabai rawit memiliki beberapa tahap, tahap awal adalah pembibitan, dimana tahap ini membutuhkan media tanam yang kaya bahan organik. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh media sagu dan limbah tahu terhadap pertumbuhan bibit cabai rawit, serta interaksi keduanya. Penelitian diawali dengan pengambilan limbah sagu dan limbah tahu, penanaman, dan perlakuan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 5x3 dengan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu media tanam, terdiri dari M0 (media tanah), M1 (sagu segar), M2 (sagu hitam), M3 (media tanah +sagu segar), dan M4 (media tanah +sagu hitam). Faktor kedua yaitu konsentrasi limbah tahu, terdiri dari T0 (0%), T1 (15%), dan T2 (30%). Parameter penelitian ini adalah tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, panjang akar, berat basah akar dan tajuk, serta berat kering akar dan tajuk. Data dianalisis dengan ANOVA (Analysis of Variance), dilanjut dengan uji DMRT (Duncan’s Multiple Range Test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan C-organik dan N-total limbah sagu hitam lebih tinggi daripada yang terdapat pada sagu segar dan limbah tahu. Rasio C/N tertinggi terdapat pada limbah sagu segar dan terendah pada limbah tahu, berturut-turut yaitu: 31,93 dan 0,019. Perlakuan kombinasi media sagu dan limbah tahu berpengaruh terhadap semua parameter. Sagu hitam dan limbah tahu 30% yang dicampurkan pada media tanah berpengaruh paling baik untuk meningkatkan pertumbuhan bibit cabai rawit.
Kata kunci: sagu hitam, konsentrasi limbah, panjang akar, tajuk
ABSTRACT
Sago waste and tofu waste still have high organic content, so it can be used as a planting media. This research is expected to help preserve the environment by reducing waste and using polybags in the cultivation of cayenne pepper. The purpose of this study is to determine the effect of sago media and tofu waste on the growth of cayenne seeds, as well as their interaction. Research begins with the action of taking sago waste and tofu waste, planting, and treatment. This study uses factorial 5 x 3 Completely Randomized Design with 3 replications. The first factor is planting media, consisting of M0 (planting media), M1 (fresh sago), M2 (black sago), M3 (planting media + fresh sago), and M4 (planting media + black sago). The second factor is the concentration of tofu waste, consisting of T0 (0%), T1 (15%), and T2 (30%). The parameters of this study were plant height, number of leaves, leaf area, root length, wet weight of roots and canopy, and dry weight of roots and canopy. Data were analyzed by ANOVA (Analysis of Variance) test, followed by DMRT (Duncan's Multiple Range Test). The results showed that the C-organic content and N-total of black sago waste were higher than those found in fresh sago and tofu waste. The highest C/N ratio was found in fresh sago waste and the lowest was in tofu waste, respectively: 31.93 and 0.019. The treatment of the combination of sago media and tofu waste affects all parameters. Black sago and
30% tofu waste mixed with soil media have the best effect on increasing the growth of cayenne.
Keywords: black sago, waste concentration, root length, canopy
1287B19I | 1287 B 19-i | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain