Text
Optimasi Portofolio Saham Konvensional (IDXG30) dengan Mean-Semivariance dan Karush-Kuhn-Tucker
Investasi merupakan komitmen dana saat ini untuk memperoleh keuntungan
di masa depan dengan saham menjadi salah satu instrumen investasi yang populer.
Pemilihan saham yang tepat sangat penting untuk memaksimalkan keuntungan dan
meminimalkan risiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan portofolio
saham menggunakan metode Mean-Semivariance yang dikombinasikan dengan
Karush-Kuhn-Tucker (KKT) untuk memastikan semua bobot dalam portofolio
bernilai positif. Mean-Semivariance digunakan untuk mengevaluasi risiko
portofolio dengan fokus pada kerugian (downside risk) tanpa mengasumsikan
distribusi normal dari return saham. Metode KKT diterapkan untuk menambahkan
kendala pada model guna memastikan semua bobot positif, sehingga praktik short
selling dapat dihindari. Seleksi saham pada indeks IDX Growth 30 (IDXG30)
menghasilkan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Indosat Ooredoo Hutchison
Tbk (ISAT), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) berdasarkan expected
return positif pada periode pasca-pandemi Covid-19. Portofolio yang terbentuk
memiliki bobot masing-masing sebesar 65,07% untuk BBCA, 26,31% untuk ISAT,
dan 8,62% untuk ITMG. Risiko portofolio diukur menggunakan Value at Risk
(VaR) dengan metode Historical Simulation yang menunjukkan nilai sebesar
1,63% untuk holding period satu hari dengan confidence level 95%. Kinerja
portofolio dinilai menggunakan Sortino Ratio dengan nilai 0,044356 yang
menunjukkan potensi keuntungan lebih baik dibandingkan rata-rata investasi bebas
risiko sebesar 0,000165.
Kata Kunci: Portofolio Saham, Mean-Semivariance, Karush-Kuhn-Tucker, Value
at Risk, Historical Simulation, Sortino Ratio
1374E2025 | 1374 E 2025 | Perpustakaan FSM Undip | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain