Text
Pengaruh Penambahan CetylTrimethylAmmonium Bromide pada Silika Gel Terhadap Kemampuan Adsorpsi Zat Warna Metilen Biru
Metilen biru, merupakan zat warna sintetik yang sering digunakan dalam
industri tekstil, kertas, kosmetik dan lain sebagainya. Zat ini diketahui bersifat
toksik dan sulit terdegradasi secara alami, sehingga jika dibuang ke lingkungan
tanpa pengolahan yang memadai, dapat menyebabkan kerusakan ekosistem dan
membahayakan kesehatan manusia. Penggunaan adsorben berbasis material berpori
merupakan metode yang paling efektif untuk menangani permasalahan tersebut.
Material berpori memiliki luas permukaan yang tinggi dan struktur yang dapat
disesuaikan untuk menangkap molekul-molekul beracun dari air limbah.
Penggunaan surfaktan seperti cetyltrimethylammonium-bromide (CTAB) dalam
pembuatan silika dapat mempengaruhi luas permuakaan, volume pori dan diameter
pori silika, sehingga mempengaruhi kemampuannya dalam mengadsorpsi zat warna
metilen biru. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh silika mesopori dengan
variasi konsentrasi CTAB sebesar 0 M; 0,5 M; 0,1 M; 0,05 M; 0,01 M; 0,005 M,
menentukan karakteristik silika mesopori pada variasi konsentrasi CTAB, dan
menentukan kemampuan adsorpsi silika mesopori terhadap zat warna metilen biru.
Penelitian ini mencakup beberapa tahapan yaitu sintesis silika gel dengan
variasi konsentrasi CTAB sebesar 0 M; 0,5 M; 0,1 M; 0,05 M; 0,01 M; 0,005 M,
menentukan kemampuan masing-masing adsorben dalam mengadsorpsi zat warna
metilen biru. Sintesis silika dilakukan menggunakan metode sol gel dengan HCl
sebagai katalis. Hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan Fourier Transform
Infrared Spectroscopy (FTIR) untuk mengidentifikasi gugus fungsi, Gas Sorption
Analyzer (GSA) untuk menentukan volume pori total, distribusi ukuran pori, dan
luas permukaan dari silika gel, serta Spektrofotometer UV-Vis untuk mengetahui
konsentrasi metilen biru sisa hasil adsorpsi.
Hasil analisis menggunakan FTIR pada ke 6 sampel menunjukkan adanya
serapan bilangan gelombang pada rentang 3340,66-3342,3 cm-1
; 1080,65-1076,7
cm-1
; 973,86-973,62 cm-1
; 783,38-784,48 cm-1
yang masing masing merupakan
karakteristik dari gugus-gugus siloksan (Si-O-Si), silanol (Si-OH), dan gugus OH.
Terdapat juga puncak separan bilangan gelombang pada rentang 2920-2850 cm⁻¹
yang menunjukkan adanya gugus CH2, dan CH3 yang berasal dari CTAB. Analisis
menggunakan GSA menunjukkan silika-CTAB dengan konsentrasi 0 memiliki
diameter pori rata rata paling besar diantara hasil sintesis silika yang lainnya, yaitu
7,89 nm. Luas permukaan terbesar dimiliki oleh silika-CTAB 0,5 M, yaitu 419,
m²/g, sementara silika-CTAB 0,01 M memiliki volume pori terbesar, yaitu 0,96
cm³/g dan kemampuan adsorpsi tertinggi ditemukan pada silika-CTAB 0,005 M
dengan konsentrasi metilen biru 50 ppm, yaitu sebesar 97,71471%.
KATA KUNCI : Silika, Adsorpsi, Metilen Biru
2352C2025 | 2352 C 2025 | Perpustakaan FSM Undip | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain