Text
Histomorfometri Hepar Tikus (Rattus norvegicus) Galur Sprague Dawley Setelah Pemberian Doksisiklin dan Ekstrak Bunga Telang (Clitoria ternatea L.)
Pemberian doksisiklin berlebih menyebabkan kerusakan hepar. Upaya untuk
mengurangi kerusakan hepar adalah dengan memanfaatkan kandungan antioksidan
pada bunga telang yang memiliki aktivitas hepatoprotektor. Tujuan penelitian ini
untuk menganalisis pengaruh pemberian doksisiklin dan ekstrak bunga telang
terhadap histomorfometri hepar dan Hepatosomatik Indeks (HSI) tikus galur
Sprague Dawley. Penelitian ini menggunakan desain Rancangan Acak lengkap
(RAL). Hewan uji yang digunakan dikelompokkan menjadi 4 kelompok dengan 5
pengulangan. Kelompok perlakuan meliputi kontrol negatif (P0), doksisiklin
dilarutkan dalam aquades 2 ml/ekor/hari (P1), ekstrak bunga telang dilarutkan
dalam aquades 2 ml/ekor/hari (P2), doksisiklin pada pagi hari dan ekstrak bunga
telang pada sore hari yang masing-masing dilarutkan dalam aquades 1 ml/ekor/hari
(P3). Variabel penelitian, yaitu bobot hepar, HSI, diameter hepatosit, dan skoring
kerusakan hepatosit. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis varians
(ANOVA) pada taraf signifikansi 5% (α = 0,05). Hasil uji ANOVA yang
menunjukkan perbedaan nyata dilanjut dengan uji Duncan. Data pengamatan skor
kerusakan hepatosit dianalisis menggunakan uji non-parametrik, yaitu uji KruskallWallis. Hasil uji Kruskall-Wallis menunjukkan perbedaan nyata dilanjutkan dengan
uji Mann Whitney. Hasil analisis diameter hepatosit dan skoring kerusakan
hepatosit menunjukkan perbedaan yang signifikan (P0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian ekstrak bunga telang
memiliki aktivitas sebagai hepatoprotektor pada struktur histologis tikus galur
Sprague Dawley dari kerusakan yang disebabkan paparan doksisiklin.
Kata Kunci: antibiotik, antioksidan, hati, racun, hepatoprotektor
2001B2025 | 2001 B 2025 | Perpustakaan FSM Undip | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain